Sabtu, 09 November 2013

Browse Manual » Wiring » » » » » Cara Berpidato Tanpa Teks

Cara Berpidato Tanpa Teks

Cara berpidato tanpa teks | Berpidato merupakan sebuah skil yang tidak semua orang bisa. seseorang untuk bisa berpidato diperlukan latihan yang berulang. Pidato merupakan bagian dari Orasi yang berarti sebuah pidato formal, atau komunikasi oral formal yang disampaikan kepada khalayak ramai. Salah satu contoh Orator ( orang yang berorasi ) adalah bapak Ir. Soekarno yang kemampuan berorasinya diakui dunia.

Orasi bermacam-macam, ceramah merupakan salah satu bagian dari orasi, pidato, kultum, bahkan puisi merupakan bagian dari orasi, tetapi saat ini kata orasi mengalami penyempitan makna dan terkesan bermakna peyorasi, orasi dikenal di kalangan umum sebagai bentuk ungkapan melalui verbal yang disampaikan pada khalayak umum dan memiliki sifat persuasif.

Untuk bisa berpidato tanpa teks tatacaranya sama dengan orasi, seperti apa caranya mari kita simak saja penjelasannya dibawah ini.

Agar pidato berhasil, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.

a. Tentukan dahulu metode yang akan digunakan.
Ada beberapa metode pidato yang dapat kamu gunakan. Metode berpidato tanpa teks  antara lain metode menghafal dan impromtu. Metode menghafal, yaitu orator menghafalkan naskah pidato sebelum berpidato. Metode impromtu atau serta merta, yaitu orator berpidato tanpa persiapan (spontan). Tentu diperlukan persiapan yang matang dalam berpidato tanpa teks.

b. Tentukan tujuan pidato.
Berpidato di depan umum tentu mempunyai tujuan. Tujuan seseorang berpidato di depan audien antara lain sebagai berikut.
1) Informatif, apabila bertujuan memberikan informasi tertentu kepada pendengar.
2) Argumentasi, apabila bertujuan meyakinkan pendengar tentang suatu ide, pendapat, atau gagasan terhadap keinginan suatu masalah.
3) Persuasif, apabila bertujuan memengaruhi emosi, mengajak atau menyakinkan pendengar agar berbuat sesuatu sesuai keinginan orator.
4) Agitasi, apabila bertujuan untuk menggerakkan semangat/mengobarkan semangat para pendengar tentang masalah tertentu.
5) Deskripsi, apabila bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan yang disertai penjelasan yang jelas.
6) Rekreatif, apabila bertujuan menghibur pendengar.

c. Persiapkanlah mental saat berpidato.
Persiapkan mental dibutuhkan untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Menumbuhkan rasa percaya diri dapat kamu lakukan  dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut.
1) Yakinlah bahwa yang akan kamu sampaikan ditunggu-tunggu audien.
2) Yakinlah bahwa kamu mampu berpidato dengan baik.

d. Hilangkanlah rasa demam panggung.
Rasa demam panggung dapat kamu hilangkan dengan cara antara lain sebagai berikut.
1) Yakinlah pidato kamu  akan memukau audien.
2) Tenangkan dulu sebelum bicara, kemudian tarik napas panjang, kemudian mulailah berbicara.

e. Kenali dan analisislah audien.
Langkah ini antara lain dapat kamu lakukan dengan mengenali karakteristik pendengar, tingkat pendidikan, golongan, latar belakang, harapan, dan keinginan mereka, sehingga kamu dapat berpidato sesuai dengan tingkat pemahaman audien.

f. Mengenali situasi dan kondisi.
Langkah ini dapat kamu lakukan dengan memahami kondisi ruangan, podium, panitia, dan keadaan sekitar.

g. Persiapkanlah fisik kamu.
Persiapan ini meliputi kondisi badan, suara, penampilan, dan sebagainya.

h. Perhatikan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat.
Lafal berkaitan dengan bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap. Ketepatan pengucapan kata dan kalimat akan memengaruhi kualitas pidato seseorang. Sebagai latihan, kamu dapat mengucapkan lafal vokal dan konsonan, misalnya lafal /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /t/, /ng/, /ny/, /k/, /g/, /s/, /b/, /p/, dan sebagainya. Intonasi berkaitan dengan tinggi rendah, keras lemah, dan tingkat kenyaringan suara dalam berpidato. Untuk itu, sebelum berpidato latihlah suaramu terlebih dahulu untuk pemanasan dan kelenturan pita suara.

Setelah semua hal diatas sudah dipersiapkan saatnya untuk melaksanakan Pidato Tanpa Teks yang kita rencanakan. Berpidato tanpa teks memerlukan keberanian dan keterampilan berbahasa. Untuk itu perhatikanlah hal-hal berikut ini.

a. Berpidato dengan lancar, untuk itu perlu penguasaan materi.
b. Penggunaan suara harus jelas terdengar, melafalkan tiap kata dengan benar, dan menggunakan intonasi yang bervariatif.
c. Kontak mata hendaknya memandang seluruh audien secara menyebar.
d. Ssampaikan pidato secara lengkap, sistematis, urut, tidak menyimpang dari ide.
e. Jagalah kefasihan berbicara dan usahakan tidak kaku.

Agar pembacaan teks pidato lancar, kamu harus memberikan tanda-tanda tertentu. Tanda-tanda  tersebut bertujuan untuk berikut ini.
a. Menekankan bagian pokok pidato dengan dibaca agak keras dan agak lembut. Biasanya diberikan garis bawah warna tertentu.

b. Menekankan bagian informasi pendukung yang merupakan data atau penjelas dari bagian pokok. Biasanya diberi garis bawah dengan warna berbeda dari warna yang untuk bagian pokok.

c. jangan lupa berdoa, mintalah pertolongan-Nya karena Dia yang memiliki Segalanya

So guys selamat berpidato, semoga lancar dan sukses.

Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Orasi, BI kelas XII/BSE/Suratno dkk/2010 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar